Senin, 08 September 2025

Makna Kejujuran Dalam Membuat Buku dan Literasi Siswa-Siswi SMAN 7 Denpasar

 

Tim Penulis Buku "Sampai Bertemu di Versi Terbaik"

Makna kejujuran dalam membuat buku dan literasi siswa SMA adalah sikap jujur pada karya sendiri, seperti tidak menjiplak atau memanipulasi data, dan jujur dalam proses literasi, seperti mengakui kelemahan karya sendiri serta menghargai karya orang lain. Kejujuran dalam konteks ini menuntut integritas akademik, yaitu menyampaikan apa yang diamati secara akurat tanpa rekayasa dan mengutip sumber secara benar, serta membangun kepercayaan diri siswa dalam proses belajar dan menghasilkan karya berkualitas

Makna Kejujuran dalam Membuat Buku

Integritas Akademik:

Siswa harus menghindari plagiarisme (menjiplak karya orang lain), termasuk menyalin teks, gambar, atau ide tanpa menyebutkan sumbernya

Kebenaran Data:

Jika buku melibatkan data atau hasil penelitian, kejujuran berarti menyampaikan fakta yang sebenarnya sesuai dengan pengamatan, tanpa manipulasi atau mengira-ngira

Akuntabilitas:

Siswa bertanggung jawab atas karyanya sendiri, termasuk mengakui keunggulan dan kelemahan dari pokok bahasan yang ia tulis.

 

Makna Kejujuran dalam Literasi Siswa

Mengemukakan Pendapat dengan Benar:

Siswa berani menyatakan pendapatnya sesuai dengan keyakinan yang ia miliki, tidak mengarang atau menyalahi kenyataan

Memanfaatkan Informasi Secara Etis:

Literasi yang jujur berarti membaca, menelaah, dan menyajikan informasi dari sumber-sumber lain dengan menyertakan kutipan yang benar, bukan mencuri ide orang lain.

Memperbaiki Diri:

Siswa jujur mengakui bahwa ia belum menguasai suatu materi, tidak mencontek, dan mau memperbaiki kesalahan yang ada dalam karya literasinya.

Membangun Kepercayaan:

Sikap jujur dalam berliterasi akan membangun kepercayaan diri siswa dan membuat orang lain, baik guru maupun teman, dapat mempercayai hasil kerjanya.

 

Manfaat Kejujuran untuk Siswa SMA

Membangun Karakter:

Kejujuran membentuk karakter siswa menjadi lebih kuat, dapat dipercaya, dan menghindari sifat buruk seperti kebohongan dan manipulasi

Meningkatkan Proses Belajar:

Dengan jujur, siswa lebih fokus pada pemahaman materi dan mampu menyelesaikan tugas secara mandiri, tanpa harus bergantung pada hasil orang lain.

Menciptakan Lingkungan Belajar Positif:

Kejujuran menciptakan lingkungan sekolah yang positif, di mana kepercayaan antarwarga sekolah terbangun dan proses belajar dapat berjalan lancar


Rabu, 03 September 2025

PENGUMUMAN NILAI ULANGAN PPKN

Kepada seluruh anak-anak yang sudah mengikuti ulangan PPKN di kelasnya pak Pri, dapat melihat hasilnya di link berikut ini :

HASIL ULANGAN PPKN KELAS X :

NILAI ULANGAN PPKN KELAS X 1 (UPDATE Tanggal 17 September 2025)

NILAI ULANGAN PPKN KELAS X 2 

NILAI ULANGAN PPKN KELAS X 3  (UPDATE Tanggal 17 September 2025)

NILAI ULANGAN PPKN KELAS X 4

NILAI ULANGAN PPKN KELAS X 5 

NILAI ULANGAN PPKN KELAS X 6 (UPDATE Tanggal 17 September 2025)

 

HASIL ULANGAN PPKN KELAS XI : 

NILAI ULANGAN PPKN KELAS XI A7 (UPDATE Tanggal 11 September 2025)

NILAI ULANGAN PPKN KELAS XI A8 (UPDATE Tanggal 11 September 2025)

NILAI ULANGAN PPKN KELAS XI A 9 

NILAI ULANGAN PPKN KELAS XI S1 (UPDATE Tanggal 11 September 2025) 

NILAI ULANGAN PPKN KELAS XI S2 

NILAI ULANGAN PPKN KELAS XI S 3 


Selasa, 02 September 2025

Karya Buku Siswa-Siswi Kelas X4 SMAN 7 Denpasar

 TEMA : CINTAKU KEPADA SISMA (SMAN 7 DENPASAR)

Karya buku yang dibuat oleh siswa dipersembahkan pada HUT Ke-36 SMAN 7 Denpasar.
Karya buku yang dibuat oleh siswa dapat menunjukkan berbagai capaian, seperti telah menguasai materi pelajaran, memiliki pemahaman yang mendalam, mampu mengorganisir informasi, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas, serta mempraktikkan konsep belajar secara mandiri. Hal ini juga mencerminkan kemampuan siswa untuk menyajikan pengetahuan yang dimilikinya dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dipahami oleh orang lain. Selamat & salam sukses selalu.
Matuha Migasa Mawerdya.
 
Judul Karya : 6 Rasa 1 Sekolah

Proses Penilaian dan Wawancara
Penulis : Alin, Septia, Eni, Nanda, Dyara, Aira

Judul Karya : Seragam, Sepatu dan Sejuta Cerita 


Proses Penilaian dan Wawancara


Penulis : Rama, Bumi, De Arta, Andika, Candra, Nanda, Raditya

Judul Karya : SMAN 7 Denpasar

Proses Penilaian dan Wawancara


Penulis : Dwi, Meyla, Dekna, Bintang, Deswita, Victory, Weny











 

 

Selamat Ulang Tahun Ke-36 SMA Negeri 7 Denpasar

 

Selamat Ulang Tahun Ke-36 SMA Negeri 7 Denpasar. Semoga semakin maju dan selalu membawa kebanggaan❤️🎂🎉
1 September 2025
 
 

 

 
 
 

 


 


 

Rabu, 20 Agustus 2025

Melbourne High School’s 2025 Cultural and Scientific Expedition

Principal’s Report

Exploring Indonesia: Melbourne High School’s 2025 Cultural and Scientific Expedition

During the July holidays, 39 students and staff from Melbourne High School travelled to Bali and Labuan Bajo for a 12-day adventure that brought learning to life through science, language, and cultural exchange.

Led by Dr Anthony Mordini, Ms Silvy Wantania, Mr Andrew Sloan, Ms Danielle Thomas, and Mr Matthew Roberts, this year’s expedition marked our third official visit to Labuan Bajo, deepening our school’s long-standing connection with Indonesia.

 

 

"Sense of Belonging" SISMA Dengan Seribu Cerita

SISMA Dengan Seribu Cerita
 
 
Hari ini karya buku anak-anak kami di kelas X dan XI mulai ditampilkan dan memasuki tahapan penilaian.
Meningkatkan Sense of Belonging
(membangun hubungan yang kuat, berinteraksi aktif, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, komunikasi terbuka, memberikan penghargaan dan pengakuan, apresiasi dan perayaan) pada pembelajaran melalui karya buku.



 

Selamat Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia

Selamat Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Mari persembahkan karya terbaik kita sebagai wujud cinta pada Indonesia.


 

Kamis, 31 Juli 2025

Pendidikan dan Kehidupan Nyata


Pendidikan dan kehidupan nyata memiliki hubungan yang erat. Pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter dan mempersiapkan individu untuk menghadapi tantangan dunia nyata. Pendidikan sejati harus relevan dengan kehidupan, mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan, dan menumbuhkan nilai-nilai positif.

 Pendidikan dalam Konteks Kehidupan Nyata :

·      Pendidikan Berbasis Pengalaman:

Pendidikan harus melibatkan pengalaman langsung dan praktik, bukan hanya teori. Ini membantu siswa memahami konsep-konsep secara lebih mendalam dan menerapkannya dalam situasi nyata.

·      Pendidikan yang Relevan:

Kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan zaman dan perkembangan dunia nyata. Hal ini termasuk mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja, seperti pemecahan masalah, komunikasi, dan kerjasama.

·      Pendidikan Karakter:

Pendidikan bukan hanya tentang kognitif, tetapi juga tentang pembentukan karakter. Nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, empati, dan kerjasama sangat penting dalam kehidupan pribadi dan profesional.

·      Pembelajaran Seumur Hidup:

Pendidikan bukan hanya tentang masa sekolah, tetapi juga tentang pembelajaran seumur hidup. Individu harus terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di dunia.


Tantangan dalam Pendidikan:

·       Perkembangan Teknologi:

Teknologi terus berkembang, dan sistem pendidikan harus mampu beradaptasi. Metaverse, misalnya, menawarkan potensi baru dalam pendidikan, tetapi juga tantangan dalam hal kesiapan infrastruktur dan kurikulum. 

·      Kesenjangan Kualitas Pendidikan:

Kualitas pendidikan bisa berbeda-beda antar daerah dan sekolah. Hal ini perlu diatasi dengan pemerataan kualitas pendidikan dan sumber daya. 

·      Peran Orang Tua dan Masyarakat:

Orang tua dan masyarakat memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan anak. Mereka harus terlibat aktif dalam proses pendidikan dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar. 

Renungan untuk Pendidikan:

·       Pendidikan sebagai Investasi:

Pendidikan adalah investasi jangka panjang untuk masa depan individu dan masyarakat. Investasi dalam pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan. 

·      Pendidikan sebagai Proses Berkelanjutan:

Pendidikan adalah proses yang berkelanjutan, bukan tujuan akhir. Individu harus terus belajar dan berkembang sepanjang hidup mereka. 

·      Pendidikan Berbasis Nilai:

Pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai moral dan etika yang baik. Nilai-nilai ini akan membentuk karakter individu dan membimbing mereka dalam mengambil keputusan yang tepat. 

Dengan merenungkan hubungan antara pendidikan dan kehidupan nyata, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih efektif, relevan, dan bermanfaat bagi individu dan masyarakat.

 

#sman7denpasar