Kamis, 07 Januari 2021

PPKN KELAS X SMAN 9 DENPASAR SEMESTER II - INTEGRASI NASIONAL DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

PPKN SMAN 9 DENPASAR

Pertemuan I, Jumat 08 Januari 2021

Selamat pagi anak-anakku semua, khususnya yang mengikuti pembelajaran PPKN Kelas X di SMAN 9 Denpasar.

"Salam Sehat Selalu"

Selamat bertemu dengan Bapak I Made  Priyana Ginada walau secara Daring (Dalam Jaringan) pembelajaran kita lakukan dengan jarak jauh atau Belajar Dari Rumah (BDR) mengingat situasi yang tidak memungkinkan untuk kita bertemu secara langsung karena wabah Covid-19, tetapi anak-anakku Harus Tetap Semangat untuk mengikuti pembelajaran.

Moda Daring (Dalam Jaringan) :

Dengan penggunaan moda daring ini, diharapkan semua peserta didik dapat secara aktif dalam mengakses sumber belajar, belajar secara individu sesuai kebutuhan, dan dapat saling berbagi pengetahuan/ketrampilan dan pengalaman dengan peserta didik lainya.   

Sebelum mengikuti materi Daring PPKN Kelas X, lengkapilah Daftar Hadir berikut ini :

Klik Link disini : DAFTAR HADIR PPKN PERTEMUAN I - 08 JANUARI 2021 

 

BAB V .INTEGRASI NASIONAL DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

A.  Kompetensi Inti

1.   Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2.  Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3.  Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Membangun kesediaan warga negara untuk melakukan bela negara

 

PERTEMUAN PERTAMA

Pertemuan pertama materi Bab 5 merupakan wahana dialog untuk lebih memantapkan proses pembelajaran PPKn yang akan dilakukan berikutnya. Pertemuan ini juga menjadi wahana untuk membangun ikatan emosional antara guru dan peserta didik, terkait dengan kesuksesan dan  kelancaran pembelajaran materi Bab 4. Di samping itu, juga untuk memberikan penguatan kepada peserta didik yang pada pembelajaran materi Bab 4 relatif kurang berhasil (Remedial). 

a.    Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,    mengasosiasi, dan mengkomunikasikan peserta didik dapat: 

 

1) Membangun nilai-nilai Toleransi dan Damai yang membentuk       komitmen integrasi nasional dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika

 

2) Mengidentifikasi Kebhinnekaan Bangsa Indoonesia

3) Menyaji dan Mengkomunikasikan hasil analisis tentang  faktor-faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika

 

b.    Materi Pelajaran

Semboyan bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” tertulis pada kaki lambang negara Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu, kita harus benar-benar memahami maknanya. Selain semboyan tersebut, negara kita juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa yang lain, yakni:

1. Dasar Negara Pancasila

2. Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan

3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan

4. Lambang Negara Burung Garuda

5. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

6. Lagu-lagu perjuangan

Persatuan dalam keberagaman memiliki arti yang sangat penting. Persatuan dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal sebagai berikut.

1. Kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang.

2. Pergaulan antarsesama yang lebih akrab.

3. Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah

4. Pembangunan berjalan lancar.

 Indonesia merupakan Negara yang sangat rentan akan terjadinya perpecahan dan konflik. Hal ini disebabkan Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, etnik, budaya, agama serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya. Indonesia merupakan negara yang memiliki keistimewaan keanekaragaman budaya, suku, etnik, bahasa, dan sebagainya dibandingkan dengan negara lain.

Pada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi modal dasar dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, sangat diperlukan rasa persatuan dan kesatuan yang tertanam di setiap warga negara Indonesia. Namun, dalam kenyataanya masih ada konflik yang terjadi dengan mengatasnamakan suku, agama, ras atau antargolongan tertentu. Hal ini menunjukkan  yang ada harusnya dapat menjadi modal bagi bangsa ini untuk menjadi bangsa yang kuat. Untuk mendukungnya, diperlukan persatuan yang kokoh dan kuat. Namun, masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Salah satunya masih terjadi bentrokan yang mengatasnamakan suku tertentu dalam hal penggarapan lahan pertanian atau hutan. Hal ini menunjukkan belum adanya kesadaran akan sikap komitmen persatuan dalam keberagaman di Indonesia. Komitmen akan persatuan akan tegak jika peraturan yang mengatur masalah suku atau hak individu ditegakkan dengan baik.

Jika bentrokan ini diakibatkan karena masalah yang berkaitan dengan hukum, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur dalam Pasal 28D Ayat (1) bahwa ”Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.” Dengan demikian, permasalahan dan bentrokan bisa dihindari dengan memberikan perlindungan secara penuh kepada setiap warga negara.

Untuk mempersatukan masyarakat yang beragam, perlu adanya toleransi yang tinggi antarkebudayaan. Sikap saling menghargai antargolongan, mengenali, dan mencintai budaya lain adalah hal yang perlu dibudayakan. Contoh nyata implementasi hal tersebut adalah dengan mempertunjukkan tarian suku-suku yang ada di Indonesia. Dengan demikian, setiap suku mempunyai rasa simpati satu sama lain.

Persatuan bangsa merupakan syarat yang mutlak bagi kejayaan Indonesia. Jika masyarakatnya tidak bersatu dan selalu memprioritaskan kepentingannya sendiri, maka cita-cita Indonesia yang terdapat dalam sila ketiga Pancasila hanya akan menjadi mimpi yang tak akan pernah terwujud. Kalian harus mampu menghidupkan kembali semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Keberagaman harus membentuk masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan rasa saling menghargai untuk menjaga perbedaan tersebut. Kuncinya terdapat pada komitmen persatuan bangsa Indonesia dalam keberagaman.

 Setelah adik-adik menyimak ulasan tersebut diatas selanjutnya mari kita saksikan video tayangan berikut ini 

 


Klik Link disini : VIDEO MATERI INTEGRASI NASIONAL DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

 

Setelah menyimak materi pembelajaran dan menyaksikan video pembelajaran, selesaikanlah tugas di link berikut ini :

 

Klik Link disini : Maaf .., Batas Pengumpulan Tugas Sudah DITUTUP


Demikianlah pertemuan kita hari ini, semoga bermanfaat, tetap semangat & salam sukses slalu

 

 

 



 


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar